Rasa Jamur

Rasa Jamur

Rekomendasi Dokter Kulit di Halodoc

Apabila kamu mengalami kesulitan dalam menangani keluhan jamur di kulit kepala, kamu bisa segera hubungi dokter berpengalaman di Halodoc.

Berikut daftar rekomendasi dokter yang bisa kamu hubungi untuk mengatasi masalah jamu di kulit kepala:

Dokter Dina Febriani Sp.D.V.E, seorang dokter yang telah menyelesaikan pendidikan kedokterannya di Fakultas Kedokteran Universitas Yarsi Jakarta pada tahun 2009 dan melanjutkan studi lanjutan di Universitas Sebelas Maret Surakarta hingga 2023.

Saat ini, ia menjalankan praktik medisnya di Pekanbaru, Riau, serta aktif berpartisipasi dalam kegiatan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).

Dengan pengalaman yang telah ia kumpulkan selama 14 tahun, dr. Dina Febriani Sp.D.V.E telah mengembangkan keahliannya dan menyediakan layanan konsultasi medis yang dapat diandalkan melalui platform Halodoc.

Chat dr. Dina Febriani Sp.D.V.E mulai dari Rp 49.000,- di Halodoc.

Kamu juga bisa menghubungi dr. Frieda Sp.D.V.E, ia telah menyelesaikan pendidikan kedokterannya di Fakultas Kedokteran Universitas Atma Jaya pada tahun 2015, dan kemudian menyelesaikan studi lanjutan di Universitas Sebelas Maret pada tahun 2022.

Saat ini, ia berpraktik di Bogor, Jawa Barat, sambil aktif berpartisipasi dalam kegiatan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).

Dengan pengalaman klinis selama 8 tahun, dr. Frieda Sp.D.V.E telah memperoleh keahlian yang profesional dalam bidangnya.

Dokter  Frieda Sp.D.V.E, tersedia untuk memberikan bantuan dan konsultasi melalui layanan yang disediakan oleh Halodoc untuk membahas berbagai masalah kulit yang kamu alami seperti jamur kulit di kepala.

Chat dr. Frieda Sp.D.V.E mulai dari Rp 49.000,- di Halodoc.

Itulah beberapa dokter yang bisa kamu hubungi untuk konsultasi medis.

Selain merawat kulit, penting juga untuk secara rutin memeriksa kondisi kesehatan kamu keluarga. Jangan tunggu lagi! Yuk, pakai aplikasi Halodoc sekarang!

Dapatkan juga informasi lain seputar kesehatan, gaya hidup dan pola hidup sehat lainnya dengan download Halodoc sekarang juga!

Komplikasi Black Mold

Paparan jangka panjang terhadap black mold dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan, seperti:

Jangan abai, berikut 6 Jenis Infeksi Jamur yang Bisa Berakibat Fatal yang perlu kamu waspadai.

Rekomendasi Dokter Umum di Halodoc

Jika kamu mengalami dampak dari jamur dalam ruangan, sebaiknya jangan ragu untuk menghubungi dokter di Halodoc. Mereka dapat memberikan penanganan yang tepat agar efeknya tidak semakin buruk.

Berikut adalah daftar dokter yang sudah memiliki pengalaman lebih dari 6 tahun dan mendapatkan penilaian baik para pasien yang sebelumnya mereka tangani:

Itulah berbagai rekomendasi dokter yang bisa kamu hubungi untuk mendapatkan penanganan dari efek black mold.

Tak perlu khawatir jika dokter sedang tidak tersedia atau offline.

Sebab, ibu tetap bisa membuat janji konsultasi di lain waktu melalui aplikasi Halodoc.

Ayo hubungi dokter di Halodoc sekarang juga!

Mendiagnosis efek black mold seringkali tidak mudah. Sebab, gejalanya sering kali mirip dengan gejala penyakit lain atau alergi lainnya.

Namun, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mendiagnosis kemungkinan terpapar black mold:

Dokter akan mengumpulkan informasi tentang gejala yang dialami, seberapa lama gejala tersebut telah dirasakan, serta lingkungan tempat tinggal atau bekerja yang mungkin terkontaminasi black mold.

Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari tanda-tanda yang menunjukkan adanya paparan black mold, seperti gejala pernapasan atau iritasi kulit.

Dokter dapat melakukan uji kulit untuk memeriksa apakah seseorang memiliki reaksi alergi terhadap spora jamur black mold. Namun, uji ini tidak selalu akurat dan tidak dapat digunakan sebagai satu-satunya metode diagnosis.

Cek darah dapat dilakukan untuk memeriksa adanya antibodi spesifik terhadap toksin dari black mold.

Namun, tes ini juga memiliki keterbatasan dalam akurasi dan tidak dapat menjadi satu-satunya metode diagnosis.

Jika diperlukan, sampel udara atau permukaan dapat diambil dari lingkungan yang diduga terkontaminasi untuk mengidentifikasi jenis jamur yang tumbuh, termasuk black mold.

Pemeriksaan pencitraan seperti sinar-X atau CT scan mungkin diperlukan jika terdapat kecurigaan terhadap infeksi atau iritasi pada organ dalam akibat paparan black mold.

Waspadai, 5 Penyakit yang Dapat Terjadi Akibat Infeksi Jamur berikut ini.

Komplikasi Black Mold

Paparan jangka panjang terhadap black mold dapat menyebabkan beberapa komplikasi kesehatan, seperti:

Jangan abai, berikut 6 Jenis Infeksi Jamur yang Bisa Berakibat Fatal yang perlu kamu waspadai.

Pengobatan Black Mold

Pengobatan untuk paparan black mold biasanya meliputi:

Faktor Risiko Black Mold

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi jamur dalam ruangan ini, antara lain:

Gejala yang dapat muncul akibat paparan jamur ini bervariasi, tergantung pada tingkat paparan dan sensitivitas individu.

Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain:

Langkah Mengatasi Jamur di Kulit Kepala

Adapun gejalanya, yakni:

Sebagian besar infeksi jamur di kulit kepala dapat diatasi menggunakan bahan-bahan alami, seperti:

Cuka sari apel bersifat antijamur dan dapat membantu membunuh perkembangbiakan jamur yang penyebab infeksi. Caranya, siapkan 1 cangkir cuka sari apel dan 2 gelas air.

Kemudian, campur bahan-bahan tersebut di dalam satu wadah. Aplikasikan pada rambut dan biarkan selama 10 hingga 15 menit, lalu bilas. Untuk hasil yang maksimal, gunakan 2 sampai 3 kali dalam seminggu.

Jeruk nipis mengandung zat antimikroba. Ini adalah zat yang memiliki kemampuan untuk menghambat dan membunuh perkembangbiakan mikroba, seperti jamur. Caranya, siapkan 1 sendok teh air perasan jeruk nipis dan 1 gelas air.

Kemudian, campur bahan-bahan tersebut di dalam satu wadah. Aplikasikan pada rambut 10 hingga 15 menit, lalu bilas. Untuk hasil yang maksimal, gunakan 2 sampai 3 kali dalam seminggu.

Perhatian, jeruk nipis bersifat astringen. Kandungan tersebut bisa membuat kulit kepala jadi mengering. Jadi, jangan terlalu sering menggunakannya.

Soda kue atau natrium bikarbonat bersifat antijamur. Kandungan tersebut efektif menghambat pertumbuhan jamur di kulit kepala. Caranya, siapkan 1 sendok makan soda kue dan 1 gelas air.

Kemudian, campurkan bahan-bahan tersebut di dalam satu wadah. Aplikasikan larutan saat keramas menggunakan sampo. Pijat kulit kepala perlahan dan biarkan selama 10 hingga 15 menit, lalu bilas.

Minyak nimba mengandung niminol yang bersifat antijamur.

Caranya, siapkan 2 sendok teh minyak nimba dan 1 sendok makan minyak kelapa. Campurkan kedua bahan tersebut dan oleskan ke kulit kepala dan rambut secara merata.

Kemudian, biarkan 30 hingga 60 menit. Lalu, bilas dengan sampo sampai bersih. Untuk hasil yang maksimal, gunakan 2 sampai 3 kali dalam seminggu.

Minyak jarak mengandung risinoleat yang bersifat antijamur. Caranya, siapkan 1 sendok makan minyak jarak dingin dan 1 sendok makan minyak kelapa. Campurkan kedua bahan tersebut dan aplikasikan ke seluruh permukaan kulit kepala.

Kemudian, diamkan selama 30 hingga 60 menit dan bilas menggunakan sampo. Untuk hasil yang maksimal, gunakan 1 sampai 2 kali dalam seminggu.

Pencegahan Black Mold

Langkah-langkah pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah pertumbuhan black mold di dalam ruangan antara lain:

Dengan memahami penyebab, gejala, dan langkah-langkah pencegahan yang tepat, kamu dapat terhindar dari efek negatif jamur ini.

Jagung merupakan salah satu komoditas tanaman pangan. Jagung dalam satu tahun bisa dipanen dua hingga tiga kali, sehingga ketersediaan limbah tongkol jagung di Indonesia cukup melimpah dan mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Tongkol jagung mengandung 41% selulosa, 36% hemiselulosa, 6% lignin, dan silika. Tingginya kandungan selulosa pada tongkol jagung ini berpotensi dapat digunakan sebagai media tanam alternatif dalam budidaya jamur. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari berbagai ketebalan media dan perbandingan bekatul dengan urea terhadap pertumbuhan jamur tongkol jagung. Rancangan percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial, dengan menggunakan 2 faktor dan diulang 3 kali. Masing-masing faktor terdiri dari 3 taraf. Variabel yang di amati sebanyak 7 variebel. Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan uji ANOVA dan uji DMRT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi nyata perlakuan berbagai ketebalan media dan perbandingan bekatul dengan urea pada pengamatan bobot segar jamur per petak dan jumlah jamur per petak. Disarankan untuk penelitian lanjutan mengenai perlakuan pemberian jumlah ragi dan dosis urea yang lebih banyak dari takaran penelitian ini. Informasi yang didapatkan dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk budidaya jamur tongkol jagung secara komersial.

Download data is not yet available.

Black mold, atau dikenal juga sebagai Stachybotrys chartarum, merupakan salah satu jenis jamur yang dapat tumbuh di lingkungan dalam ruangan.

Jamur ini biasanya tumbuh di tempat-tempat yang lembap dan gelap, seperti di balik dinding yang basah atau di area yang terkena kebocoran air. Meskipun namanya “black mold,” jamur ini sebenarnya dapat memiliki warna hijau gelap hingga hitam.

Black mold adalah jenis jamur yang dapat menghasilkan toksin yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia. Toksin ini disebut dengan micotoxin, yang dapat terhirup atau masuk ke dalam tubuh manusia melalui kontak kulit atau konsumsi makanan yang terkontaminasi.

Black mold tumbuh dan berkembang biak di lingkungan yang lembap dan gelap. Jamur ini terbentuk dari kelembaban tinggi di dalam ruangan Misalnya seperti air yang bocor dari genteng atau kurangnya ventilasi.

Jamur ini juga dapat tumbuh di material bangunan yang terbuat dari bahan organik, seperti kayu atau kertas, yang terkena air secara berkepanjangan.

Faktor Risiko Black Mold

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi jamur dalam ruangan ini, antara lain:

Gejala yang dapat muncul akibat paparan jamur ini bervariasi, tergantung pada tingkat paparan dan sensitivitas individu.

Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain:

Faktor Risiko Black Mold

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi jamur dalam ruangan ini, antara lain:

Gejala yang dapat muncul akibat paparan jamur ini bervariasi, tergantung pada tingkat paparan dan sensitivitas individu.

Beberapa gejala yang mungkin muncul antara lain: